Mengapa coaching itu penting ?
Hasil dari berbagai studi penelitian mengungkapan bahwa sebenarnya karyawan menyukai kegiatan semacam training, seminar, workshop, outbond dan semisalnya. Apalagi jika misalnya kegiatan semacam itu diadakan di luar kantor, katakanlah seperti di puncak, di hotel, di luar kota atau di luar negeri. Alasannya mungkin ada yang karena ingin menambah pengetahuan, meningkatkan keahlian, mendapatkan sertifikasi keahlian, memperluas jaringan, ingin mendapat kawan baru, ingin berlibur, atau hanya karena ingin menikmati budget pengembangan SDM yang sudah disediakan organisasi.Dokumentasi PI, Coaching Bootcamp BI NTT - Coach Angky |
Tetapi, dalam prakteknya hanya sedikit perusahaan atau organisasi yang sanggup mengirim karyawannya ke tempat pelatihan, seminar atau workshop. Mengapa? Tentu ini sebabnya beragam. Mungkin ada yang disebabkan oleh waktu atau dana dari perusahaan tersebut. Mengirim anak buah ke tempat semacam itu bisa dianggap pemborosan. Tak hanya soal dana dan waktu, efektivitas training, seminar dan workshop, pun menjadi perhitungan sendiri.
Kalau mencermati berbagai hasil penelitian, ternyata tidak secara otomatis kegiatan training, seminar atau workshop itu bisa efektif bagi organisasi atau perusahaan. Secara hasil, penelitian membaginya menjadi tiga kategori, yaitu: a) positive transfer, b) negative transfer, dan c) poor transfer.
Kita pasti sepakat bahwa meningkatkan skill karyawan (dalam pengertian yang luas) itu penting. Soal caranya bagaimana, ini memang butuh penyesuaian berdasarkan keadaan kita masing-masing. Untuk sebagian kita yang kebetulan belum bisa meningkatkan karyawan dengan mengirim mereka ke pelatihan, seminar atau workshop, cara lain yang perlu kita lakukan adalah dengan MEMBUDAYAKAN COACHING!.
Apakah Coaching itu ?
Coaching Adalah ? |
Coaching membuka potensi seseorang untuk memaksimalkan performanya. Hal ini membantu mereka untuk belajar daripada mengajarkan mereka.
Coaching berkaitan dengan "bagaimana" : bergerak maju dari tempat Coachee sekarang, dan merancang perubahan untuk mencapai tingkatan yang Coachee inginkan. Hal tersebut berorientasi pada tindakan dan fokus dengan kondisi sekarang dan masa depan bukan pada masa lalu.
Yang secara lebih spesifik ditujukan pada karyawan atau perusahaan yaitu untuk memperkuat dan menambah kinerja yang telah berhasil atau memperbaiki kinerja yang bermasalah.
Kalau diuraikan dalam kata-kata, manfaat coaching ini antara lain:
1. Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan
High Performer |
Sedangkan ada sebuah karakteristik yang dimiliki oleh orang-orang yang berkinerja tinggi (high performer) dan yang tidak dimiliki oleh orang-orang yang berkinerja rendah (low) atau kurang (poor). Kita bisa ambil contoh misalnya seorang sales yang sudah menguasai keahlian-keahlian yang dibutuhkan untuk memelihara pelanggan yang menghasilkan hubungan kausalitas dengan penjualan. Sales seperti ini bisa dikatakan orang yang berkinerja tinggi dengan kompetensi yang dimiliki.
Persoalannya adalah, bagaimana meningkatkan Motivasi kinerja karyawan? Disinilah coaching berperan. Kalau kita hanya menyerahkan (memasrahkan) urusan ini kepada masing-masing individu, bisa-bisa saja. Cuma saja di sini kerap menimbulkan masalah, sebab tidak semua individu sadar, tidak semua individu tahu, dan tidak semua individu menempuh cara yang efektif dan efisien untuk meningkatkan keahliannya. Konon, 98 % dari usaha untuk membangun kompetensi terjadi melalui pekerjaan yang dilakukan.
2. Jalan menemukan 3R
3R |
Persoalanya adalah bagaimana menemukan 3R ini? Tentu kita sadar bahwa 3R ini bukan sebuah hasil yang final (one-off). Amat sangat jarang kita bisa langsung menemukan orang yang tepat untuk ditempatkan di pekerjaan yang tepat agar bisa mencapai performansi yang tepat (tinggi). Yang sering terjadi, 3R ini ini dicapai melalui proses. Jangan kan karwayan, presiden atau menteri atau pejabat negara yang sudah diseleksi sedemikian rupa pun tidak bisa langsung mencapai 3R ini. Bahkan waktu seratus hari pun dikatakan belum valid untuk menilai kinerja presiden dan menterinya.
Karena itu, coaching bisa menjadi salah satu jalan untuk menemukan 3R. Kalau pun 3R ini belum bisa diwujudkan ke tingkat yang ideal, tapi setidak-tidaknya coaching yang kita lakukan akan memperluas wilayah "interkoneksi" antara 'workforce requirement' dan 'workforce capabilities'. Kalau pekerjaan yang ada menuntut orang yang punya skill berskala 7, sementara skill orang-orang yang ada hanya sampai pada skala 5, ini tentu wilayah interkoneksinya belum nyambung. Supaya nyambung, harus dinaikkan.
3. Jalan menemukan pemimpin dari dalam
Leadership |
Kalau melihat hasil studi yang dilakukan Jim Collin, rupanya praktek bajak-membajak ini kurang digemari oleh para pemimpin usaha yang sudah sanggup menggerakkan usahanya dari good ke great. Mereka rupanya punya tradisi untuk mengembangkan seorang pemimpin (senior atau tenaga ahli) dari dalam. Dipikir-pikir, ini memang rasional. Orang dalam yang kita kembangkan, akan memiliki pengetahuan tentang keadaan secara lebih mendalam ketimbang tenaga baru yang kita bajak.
Nah, kalau melihat ke sini, coaching bisa kita jadikan instrumen atau jalan untuk melahirkan seorang pemimpin dari dalam. Dilihat dari efektivitas dan efisiensinya, cara ini mungkin lebih menjamin ketimbang membajak tenaga baru yang masih "abu-abu". Kalau pun orang yang kita coaching itu tidak menjadi pemimpin di tempat kita, tetapi setidak-tidaknya kerjanya sudah lebih bagus.
Dari penjelasan di atas sudah dipapar Mengapa Coaching Itu (sangat) Penting. Untuk siapapun Anda seorang individu maupun Owner business, Butuh seorang Coach untuk membantu Anda meraih impian bisnis Anda? Hubungi Kami untuk inspirasi yang Anda dapatkan, kami akan sangat senang membantu dan mengarahkan Anda untuk mendapat apa yang Anda inginkan!
Klik Gambar Untuk Menghubungi Kami |
Referensi : Teguh R (Staff IT & Desain PT. Pelatih Indonesia Berlimpah)
0 komentar:
Posting Komentar